Skip to main content

Posts

6. Nge - Date

Hari ini kebetulan gue nggak ada kelas, makanya sekarang gue tengah berleha-leha gempulingan di atas kasur sambil nonton live streaming Chanyeol Oppa di Instagram. Sumpah, keindahan Tuhan mana lagi yang lo dustain setelah melihat wajah mulusnya seorang Park Chanyeol. Kalau sudah seperti ini, dunia ini berasa milik gue berdua sama Chanyeol. Lagi asyik-asyiknya comment di live Chanyeol, gue lihat ada pesan masuk di ponsel gue. Gue lihat di notifikasinya, ternyata dari Kak Juna. Oke, kalau Kak Juna itu masa depan gue. Jadi, pesan dari dia takkan gue abaikan. Akhirnya ikhlas nggak ikhlas, gue berhenti nonton live streaming Chanyeol itu. Kini gue beralih melihat pesan masuk dari Kak Juna tadi. Sewaktu baru gue buka, betapa terkejutnya gue ketika melihat isi pesan itu kalau Kak Juna ajak gue nge- date hari ini. Alhasil, gue langsung uring-uringan sambil teriak-teriak seperti orang gila. Dan teriakan gue sukses terhenti karena mendengar teriakan lebih keras lagi dari Kak Sica di luar
Recent posts

5. Punishment

Gue memasukkan makanan ke dalam mulut dengan asal. Tanpa hentinya mulut ini menyumpah serapahi Devin yang sudah berhasil membodohi gue kemarin. "DEVINO XAVIEERRRR...!!!" teriak gue dan berhasil membuat penghuni kantin menoleh dan menatap gue dengan tatapan aneh. "Awas aja kalo gue ketemu sama lo--" belum sempat gue melanjutkan kata-kata, terdengar suara seseorang yang begitu gue kenali dan baru saja gue caci maki. "Ada apa? Kenapa manggil gue?" tanya Devin sambil memposisikan dirinya duduk berhadapan dengan gue. "Oh, ternyata lo panjang umur juga," seru gue lalu disusul dengusan gue. "Nggak, gue do'ain lo berumur pendek, sialan!" "Hei hei! Ada apa? Kenapa lo tiba-tiba marah sama gue, hmm?" tanya Devin sambil menunjukkan cengiran tanpa dosanya itu. Gue menghela napas kasar lalu menatapnya. "Lo pernah gak sih pernah liat singa kalo lagi ngamuk?" tanya gue sambil menekankan kata ' singa '. Dapat gue lih

4. Devin Sialan!

Gue menghempaskantubuh ke atas kasur. Rasanya hari ini benar-benar penat sekali. Baru saja ingin memejamkan mata, namun bunyi dentingan di ponsel seketika langsung membuat gue membelalakkan mata kembali. Dengan malas, gue meraih ponsel yang tadi gue taruh di atas nakas dan melihat siapa yang mengirimi pesan. Saat gue baca siapa pengirim pesan itu, gue sedikit terkejut dan langsung mendudukkan badan. Pengirimnya tak lain adalah Kak Juna. Natt, Kamu jadi kan dateng ke acara ultah sepupu Kak Jun?  Itu pesan singkat yang Kak Juna kirim ke gue. Gue bingung. Sejujurnya gue ingin pergi ke sana, tapi mengingat kejadian tadi, gue jadi sedikit ragu. Iya, tadi waktu gue baru pulang dari kampus, gue tak sengaja melihat Kak Juna tengah jalan bersama cewek lain. Gue sendiri tak tahu dia siapa, dan yang gue lihat Kak Juna menggenggam tangan gadis itu dengan erat. Apa dia pacarnya? Entahlah, gue tak tahu. Itu kan bukan urusan gue juga. Tapi sejujurnya, hati gue merasa panas sendiri setela

Nightmare

Cerpen ini aku ikutkan lomba menulis cerpen 2020 ke lombanuliscom . Tapi sepertinya aku ditipu karena semua akun penyelenggara lombanya hilang kontak. Dari mulai akun IG , FB, GOOGLE, bahkan akun WA nya pun dia tutup, huhu... Untuk kalian para pembaca maupun penulis yang suka ikut lomba-lomba di luaran sana. Harus pinter-pinter pilih penyelenggara lombanya loh ya, jangan sampai kena tipu. Poster lomba yang meyakinkan, ataupun akun sosmed yang meyakinkan juga nggak menjamin kalau lomba itu beneran asli. Karena aku pun awalnya yakin pada lomba ini karena dari poster edaran pun meyakinkan, akun sosmed banyak followersnya. Tapi ternyata semuanya nggak menjamin. Mereka hanya oknum picik yang mencari uang lewat hasil karya kita. Walaupun mungkin mereka tidak meminta uang secara langsung kepada kita, tapi karena karya kita yang dikirim kepada mereka tanpa hak cipta, mereka bisa saja seenaknya membukukan karya kita tanpa sepengetahuan kita, dan royalty tentunya 100 % untuk mereka. Sekedar

3. Bad Luck

Gue mengerang beberapa kali karena mendengar teriakan dari luar kamar. "Natt, bangun gak? Bangun woy! Anak perawan hobinya molor mulu. Lo ada kelas pagi kan hari ini?" Itu teriakan kakak perempuan gue. Dia teriak sembari mengetuk pintu kamar berkali-kali hingga membuat gue mau tidak mau harus bangun karena terusik dengan ulahnya. "Iya gue bangun, berisik banget lo Sica!" gue cuma manggil dia namanya saja. Iya, gue senang memanggil dia dengan sebutan Sica kalau lagi marah. "Kualat lo sama gue! Gak ada sopan-sopannya. Cepetan bangun! Gue tunggu di ruang makan." "Berisiik!" gue teriak lagi. Bodo amat sama kualat, yang penting sekarang gue kesal gara-gara Kak Sica udah ganggu tidur gue. Alhasil, gue cuma kelejetan di atas kasur sambil nendang-nendangin selimut juga ngelempar bantal ke sembarang tempat. Gue yang notabene-nya kalau tidur kaya kebo, terus diusik, udah pasti gue bakal uring-uringan. Coba aja bangunin singa pas lagi tidur. Nah, gue

2. Gue

Nama gue Renata, Renata Keyla, panggil Natt saja biar lebih akrab. Tapi, teman-teman gue lebih suka memanggil gue dengan nama Donat, soalnya gue hobi makan makanan itu. Gue lahir di Jakarta, 06 Mei 1999. Saat ini berusia 19 tahun. Baru lulus SMA dan sekarang kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran. Keren, kan? Tinggal di Jakarta bersama dengan kedua orang tua dan dua kakak, satu perempuan dan satunya laki-laki. Namanya Andrew dan Jessica. Nama mereka kebarat-baratan, ya? Oh jelas, secara Ayah gue orang Amerika, tapi Ibu asli Indonesia. Kedua kakak gue juga terlihat mirip dengan Ayah yang notabene-nya orang barat. Sementara gue, di keluarga gue tidak ada seorang pun yang mirip dengan gue. Wajah gue tidak terlihat kebarat-baratan maupun terlihat seperti orang pribumi. Aneh? Jelas, apalagi gue yang mengalami sendiri. Orang bilang, wajah gue terlihat seperti orang Korea. Tahu kan Kang Seul Gi, itu loh, Seulgi member Red Velvet. Banyak yang bilang gue mirip dia. Jangan bilang gu